Pemerintah yang mengatur Covid-19 di Thailand mengeluarkan peringatan pada hari Jumat untuk mengikuti semua peraturan yang ada atau akan ada lockdown nasional di Maret.
Image Source: Bloomberg
Taweesilp Visanuyothin, juru bicara untuk the Centre for Covid-19 Situation Administration (CCSA), mengatakan bahwa akan ada peraturan yang dibuat jika tidak ada “kooperasi dari masyarakat” dan situasi menjadi di luar kendala.
Dr Taweesilp mengatakan ada masalah yang terjadi karena kasus terakhir di pasar udang yang berada di Samut Sakhon, memberikan efek pada pekerja migran.
Sedangkan, ada ketenangan di pemerintah pada malam ini setelah enam pejabat yang diduga positif untuk Covid-19 dan akhirnya terbukti negatif.
Sumber mengatakan bahwa Rumah Sakit King Chulalongkorn Memorial melakukan tes kepada 350 pegawai yang diduga terkena Covid-19 dengan rapid.
Enam dinyatakan positif, diperbolehkan untuk pulang ke rumah dan nanti akan dilakukan tes swab untuk memastikan lebih lanjut. Direktur dari the Government Spokesman Bureau Natthriya Thaweevong mengatakan bahwa tes kedua menunjukkan hasil tes pertama adalah hasilnya salah.
Namun, sumbernya mengatakan bahwa rumah pemerintah akan tetap dilakukan disinfektasi hari ini, termasuk tiga ruang media.
Ini bukan pertama kali pegawai pemerintah berada di peringatan palsu. Pada gelombang pertama Covid-19, rumah pemerintah melakukan tes kepada pegawai CCSA dan menemukan penularan.
Tetapi, tes menunjukkan bahwa hasilnya banyak yang negatif.
Pada hari Jumat, Bangkok ada enam kasus, menjadikan totalnya sebanyak 40.
Empat kasus baru ditemukan di Samut Songkhram, menjadikan totalnya sebanyak 11.
Empat diantaranya berpergian ke Samut Sakhon, pusat dari penularan kali ini, dan sekarang berada di zona merah dengan 87 kasus baru.
Nakhon Pathom melaporkan dua kasus baru, menjadikan totalnya sebanyak 17.
Sekarang angka berada di 1,443. Lebih dari 1,200 diantaranya adalah pekerja migran.
CCSA pada hari Kamis mengumumkan bahwa ada sistem warna di setiap provinsi untuk mengetahui penularannya.
Zona merah berarti harus ada kontrol maksimum dan penularan dalam angka yang tinggi.
Provinsi yang diberikan warna merah sejauh ini hanya Samut Sakhon.
Warna setelah merah adalah oranye dan yang ditandai dengan warna ini adalah Bangkok, Samut Songkhram, Ratchaburi dan Nakhon Pathom.
Setelah itu ada warna kuning yang berlaku ke 25 provinsi, lalu ada warna hijau yang berlaku ke provinsi tanpa infeksi.
Di Nonthaburi, semua sekolah swasta dan negeri, sekolah perawat, dan les pada hari Jumat diberikan perintah oleh pemerintah untuk tutup sementara.
Perayaan Tahun Baru dan aktivitas Hari Anak sudah dilarang.
Semua acara perayaan dan restoran di semua provinsi harus tutup dari tengah malam hingga pukul 5 pagi dan tidak boleh ada live music atau makanan yang disajikan setelah pukul 10 malam.
Pencegahan Covid-19 di Nonthaburi akan diberlakukan mulai Jumat dan akan berjalan hingga 6 Januari.
Masyarakat di desa Bo Nok, Prachuap Khiri Khan, menolak adanya masyarakat non-lokal yang berlibur kesana atau menginap disana, dan di desa ini banyak daerah wisata untuk turis dan peternakan hewan laut.
Semua orang yang masuk ke daerah ini akan langsung di karantina.
Pemerintah mengatakan ada satu orang yang terkena Covid-19 di Central Shrimp Market di Samut Sakhon.
Di Songkhla, kampus Prince of Songkla University’s Hat Yai sudah membatalkan pertemuan setelah ada dosen yang terkena virus.
Sekolah Khunnatham Wittaya di distrik Hat Yai langsung ditutup pada hari Jumat setelah ditemukan ada murid yang sudah melakukan kontak langsung di acara sepeda pada Koh Lanta, provinsi Krabi.
Orang tua langsung disuruh menjemput para murid di sekolah. Sekolah ditutup pada hari Jumat hingga 3 Januari agar bisa dilakukan disinfeksi.
Satu lokal kasus sudah terlaporkan. Orang terinfeksinya adalah dosen di universitas Prince of Songkla.
To see the original news release, click : Fresh lockdown warning For more information about, visit : https://bangkokpost.com