Trending
{"ticker_effect":"slide-v","autoplay":"true","speed":3000,"font_style":"normal"}

Thailand Mungkin Harus Menunggu Untuk Vaksin

Thailand mungkin harus menunggu untuk mendapatkan Pfizer dan Moderna, vaksin untuk Covid-19 ketika mereka sudah tersedia dan penjualan akan dilakukan untuk Amerika Serikat dan Jepang terlebih dahulu sebelum ke seluruh dunia, menurut dokter dari Thailand. Tetapi, Thailand tetap mempunyai pilihan lain untuk mendapatkan vaksin Covid-19 lainnya.

Image Source: The Jakarta Post

Pfizer dan Moderna, perusahaan farmasi Amerika Serikat, baru saja mengumumkan hasil uji coba dari vaksin mereka sudah 95% efektif. Beberapa negara juga sudah mulai memesan vaksin yang ada meskipun dalam pengiriman harus memastikan bahwa selalu dalam hawa dingin.

Dr Kiat Ruxrungtham, direktur dari Proyek penelitian dan pengembangan vaksin Covid-19 dari Fakultas Kedokteran, Universitas Chulalongkorn, mengatakan bahwa Pfizer dan Moderna mungkin bisa menjadi vaksin pertama yang berhasil. Namun, Thailand mungkin tidak bisa mendapatkan vaksin ini karena Amerika Serikat dan Jepang sudah memesan sebanyak 300 juta dan 120 juta dosis, untuk setiap negara.

Dr Kiat mengatakan ada 11 perusahaan farmasi lain yang juga mengembangkan vaksin Covid-19 yang bisa diperjualbelikan dalam skala besar. Dan juga, peneliti Thailand sedang mempersiapkan untuk mengujicoba vaksin mereka ke manusia di bulan April.

Tetapi, Dr Kiat mulai khawatir bahwa BioNet-Asia Co’s mungkin tertinggal karena kekurangan bahan untuk vaksin, seperti yang diketahui beberapa sudah dibeli oleh perusahaan besar dan kekurangan dana.

Sebuah tim sudah memulai tes untuk  Cu-Cov19, sebuah vaksin mRNA, tes ini dilakukan kepada kera di Pusat Penelitian Primata Nasional Universitas Chulalongkorn di Saraburi. BioNet-Asia adalah mitra pusat dari penelitian ini.

Dikatakan bahwa projek ini tidak berjalan lancar karena permasalahan uang, tetapi pemerintah mencari cara untuk memesan vaksin Covid-19 dari Covax, sebuah perusahaan yang bekerjasama dengan World Health Organization dan bekerjasama dengan AstraZeneca dan Universitas Oxford.

Anutin Charnvirakul, Menteri Kesehatan Masyarakat, mengatakan budget Thailand untuk vaksin sebesar enam miliar baht, biayanya sudah mencakup cara kerja, tabung dan alat suntik. Dikatakan bahwa vaksin dari luar hanya tersedia dalam bentuk botol.

To see the original news release, click : Thailand may have to wait for vaccines For more information about, visit : https://bangkokpost.com

Share This

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *