Perdana Menteri Thailand, Srettha Thavisin, belum lama ini meminta warga Thailand untuk bersikap lebih ramah kepada wisatawan asing. Permintaan ini muncul setelah terjadi beberapa konflik antara penduduk lokal dengan turis asing di sejumlah daerah wisata.
Pemerintah khawatir konflik ini akan mempengaruhi reputasi Thailand sebagai negara tujuan wisata dunia. Srettha Thavisin mengatakan, wisatawan asing datang ke Thailand untuk berwisata dan bersantai karena mereka menyukai negara itu.
“Mohon berbaik hati kepada wisatawan untuk membantu kebijakan pemerintah dalam mempromosikan pariwisata. Industri ini merupakan alat penting untuk menstimulasi perekonomian Thailand,” kata Perdana Menteri Thailand, dikutip dari Nation Thailand.
Januari lalu polisi di Pattaya menahan seorang pria Thailand karena menggunakan senjata tajam untuk mengintimidasi seorang wisatawan asing. Pria tersebut mengaku kesal karena orang asing itu tidak mau membeli bir yang dia jual, menurut laporan situs berita Khaosod English.
Pemerintah Thailand khawatir konflik antara turis dengan warga lokal bisa mempengaruhi kunjungan wisata. Thailand menerima 28 juta wisatawan asing tahun lalu, naik dari 11 juta orang pada tahun sebelumnya. Angka ini masih lebih rendah dibandingkan 40 juta orang pada tahun 2019, tahun terakhir sebelum pandemi.
Thailand tahun lalu berhasil mendatangkan 28 juta wisatawan asing. Namun sayang, mereka harus kehilangan gelar sebagai raja pariwisata di Asia Tenggara karena direbut oleh Malaysia yang menerima hampir 29 juta wisatawan asing sepanjang 2023.
Tahun ini, Thailand menargetkan 35 juta wisatawan asing dengan pendapatan sebesar THB 3,5 triliun atau sekitar Rp1.533 triliun.